Wednesday, March 31, 2010

Postponing "a light" story.

A friend just asked me, where's the continuity from a light story that been published on this blog. Apparently, i can't continue it because it reminds me of a thing that i don't want to be in my head for a while. Sorry. I've to postpone it until i'm ready to write again. And i promise it won't take a long time. :)

Cheers, W.


Kings of Convenience Live in Ritz Carlton Jakarta 28.03.10.


Saya dan teman saya, Dolly, memasuki ballroom Ritz Carlton Pacific Place sekitar pukul enam malam. Dari situ sudah tercium penjagaan yang begitu ketat jika dibanding dengan konser-konser lain yang pernah saya datangi. Di gate pertama saja ada beberapa pengecekan, dari mulai cek karcis, cek tas, penceplokan stempel tanda masuk, kemudian lanjut dengan cek badan yang harus sampai angkat-angkat tangan segala. Ketika masuk antrian sudah lumayan panjang, kami berdua pun hanya bisa pasrah berada di urutan paling belakang. Tak lama kemudian, anehnya, well bukan aneh lagi, ini super duper aneh, seorang panitia perempuan teriak-teriak dengan memakai "urat" dengan perintah yang membuat seluruh orang  mengernyitkan dahi; "Antrian cewek dan cowok dipisah ya! Cowok ke sebelah sana sekarang!". Saya benar-benar tidak mengerti maksudnya dan tujuannya apa. Jadilah saya dan Dolly terpisah, dan lebih menyebalkannya lagi barisan cowok lebih di depan dekat pintu masuk ballroom. Kalau ini dimaksudkan agar tidak terjadi dorong-mendorong antara cewek dan cowok, just FYI ya, wanita kalau soal selak-menyelak lebih beringas daripada cowok. Kalau gak percaya, lihat saja di acara midnite sale atau sale apapun lah. Pasti mengerti. Sama seperti saya. Ternyata di bagian depan dekat barisan cowok ada pula antrian cewek, maka saya pura-pura menemui teman saya itu, saya yakin begitu pintu ballroom dibuka antrian pasti kacau balau tidak dua baris lagi dan saya bisa nyelip masuk ke dalam antrian. Pada akhirnya memang itulah yang terjadi, tepat seperti perkiraan saya. Bahkan saya bisa masuk jauh lebih dulu dibanding teman saya yang cowok. 
Acaranya sangat ngaret! Seharusnya sudah mulai pukul setengah tujuh malam, tapi baru mulai pukul delapan. Dibuka oleh Hollywood Nobody, band asal Bandung jebolan LA Lights Indie Fest yang mengusung genre indie-pop-bossanova. Menariknya, mereka mencover lagu Love Song milik The Cure dan itu menjadi single andalan mereka di album mereka yang akan launching 17 April besok. Cukup berani untuk sebuah band baru "mengambil" lagu populer yang mendunia, tapi menurut saya pribadi dengan balutan gaya bossanova, well done for them! White Shoes and The Couple Company yang giliran tampil berikutnya, dilanjutkan dengan Jens Lekman. I think Jens' performance isn't good enough, karena suara false terdengar dimana-mana. Ditambah he didn't bring the band, hanya seorang wanita yang memainkan perkusi seperti traditional drum, jadi menurut saya pertunjukkan menjadi kurang hidup. 
Akhirnya sekitar jam sepuluh lewat the main artist keluar juga. Saya begitu terpesona melihat ketampanan Eirik, meski dia terlihat agak letih karena sedang sakit. Kebetulan posisi saya lumayan dekat dengan panggung, tapi sayangnya agak di samping. Overall, performance mereka sangat rapi, dari segi vokal sangat baik, dan saya sangat terpesona dengan permainan gitar mereka. Saya kasih bintang lima! Sementara Eirik lebih terlihat kalem, Erlend lah yang begitu atraktif dengan penonton, ditambah gaya autisnya yang tak jarang mebuat penonton tertawa, but absolutely he's a very genius musician! 
Yang sangat disayangkan, hasil foto yang diambil oleh teman saya tidak begitu bagus. Ceritanya, digicam teman saya harus rela dititipkan di tempat penitipan barang, karena penjagaan yang super ketat itu tadi. Jadilah foto dan video menggunakan kamera ponsel ala kadarnya. Ketika konser sedang berlangsung seorang wanita pun ditegur dan diminta menitipkan kamera di luar ruangan karena ketahuan mengambil gambar dengan kamera digital. Agak heran sebenarnya kenapa para penonton tidak boleh mengambil gambar di kebanyakan konser, kan saya sudah bayar. Kalau kemudian para penonton diberikan dokumentasi gratis seperti misalnya disediakan faslitas mendownload foto-foto selama konser di suatu wadah, sih gak apa-apa! Tapi nyatanya kan tidak begitu. We just need to keep the memories, wahai promotor konser! Walau begitu, saya pulang dengan hati senang, karena konser KoC ini saya rasa merupakan salah satu konser yang dapat membuat saya tersenyum puas! ☺





Sunday, March 14, 2010

Woman.

pic by winda

Already posted for this one actually, but in different title, color, tone, background, and this one isn't flipped vertically (see my previous post Flip the world vertical). I'm kinda like this B/W version, so i'd like to share it. 




Saturday, March 06, 2010

White Queen Makes Me LOL

I watched Alice in Wonderland premiere last Thursday. I just remember the White Queen one. Look at the way she moves, too much.. But still, White Queen is my fave!









Tuesday, March 02, 2010

Music Review: Miss Li - Dancing The Whole Way Home



Ever heard the song titled Bourgeouis Shangri-La? Yep, the one been used in Apple iPod Nano 5G TV commercial. And here it is, a Swedish singer behind it, Miss Li. Actually this is her fourth album since year 2006, but she's got a big boom famous when she released this album. A pop folk music, very happy music for a happy soul. My fave tracks beside Bourgeouis Shangri-La are A Boy in Fancy Suit, True Love Stalker, and of course Dancing The Whole Way Home. A good music, to completing your music library.

Rate: ★★★




Monday, March 01, 2010

Hi, my name is Popolo!



This is Popolo.
Popolo is one of my monster i created yesterday. 02.00 AM - 02.05 AM in a paper, and 02.05 AM - 02.16 AM in photoshop for coloring him. So practically, he was born at 02.16 AM. Anyway, i have a hobby, create monster character. To create a monster, we don't give a shit to the shape, the proportion, the hand, the feet, or the balancing of left and right side. And it was a very long time ago when i wanna be a Mangaka. I was a total Manga lover years ago (well, i was a loyal buyer for Animonster Magazine anyway). But somehow, i forget about that Mangaka dream.

Back to Popolo. 
Why i named him Popolo, it sounds funny when you say a name with some similar vocals. O, o, and o. Popolo is a four years monster with a light green color over his body. His ears is at the top of his head. He has a unbalance-growth-disorder with his body part. That's why his left ear is longer than the right one. Popolo also having unability to express his feeling. Whatever feeling inside, he always has that big grin face. Even when he's crying! Popolo doesn't have feet, but he has a ROLLER FEET! Like a roller blade, Popolo has some rollers to moving on. But, because of that roller placed in par of his body, he just could move to the left or the right (like a crab, eh?). Popolo really loves a chocolate fudge ice cream and all kind of foods made from tuna. Popolo has an obsession to become a Superman, he's lying to everyone that he's a real Clark Kent, but who would believe him anyway?